"Only two things are infinite, the universe and human stupidity, and I'm not sure about the former" -Albert Einstein- "No amount of experimentation can ever prove me right; a single experiment can prove me wrong" -Albert Einstein- "Research is what I'm doing when I don't know what I'm doing" -Wernher von Braun- "Your theory is crazy, but it's not crazy enough to be true" -Niels Bohr- "Science is the father of knowledge, but opinion breeds ignorance" -Hippocrates- "Science is the great antidote to the poison of enthusiasm and superstition" -Adam Smith- "Science knows no country, because knowledge belongs to humanity, and is the torch which illuminates the world. Science is the highest personification of the nation because that nation will remain the first which carries the furthest the works of thought and intelligence" -Louis Pasteur- "Science without religion is lame, religion without science is blind" -Albert Einstein- "Equipped with his five senses, man explores the universe around him and calls the adventure Science" -Edwin Powell Hubble-

Minggu, 02 Februari 2014

Hukum-Hukum Stratigrafi

 1.  Uniformitarianisme (James Hutton, 1785)
The Present is the key to the past.” (James Hutton, 1785)
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa proses-proses geologi di alam yang terlihat sekarang ini dipergunakan sebagai dasar 1.  Uniformitarianisme (James Hutton, 1785)
The Present is the key to the past.” (James Hutton, 1785)
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa proses-proses geologi di alam yang terlihat sekarang ini dipergunakan sebagai dasar pembahasan atau sebagai kunci untuk mengetahui proses geologi di masa lampau.
Uniformitarianisme adalah peristiwa yang terjadi pada masa geologi lampau dikontrol oleh hukum-hukum alam yang mengendalikan peristiwa pada masa kini.
Contohnya pada pembentukan endapan sedimen di muara sungai yang membentuk delta, akan menghasilkan tiga bagian yang berbeda kemiringan lapisan batuan, maka bila dijumpai tipe endapan yang terdiri dari top set, bottom set, dan fore set, menunjukkan  adanya  proses pengendapan di muara sungai. Jadi penentuan paleogeografi bisa ditentukan berdasar pembacaan data yang terekam pada batuan. Dengan mudah kita dapat menentukan kedalaman lingkungan sedimen laut berdasar keberadaan fosil organisme, terumbu karang yang menunjukan laut dangkal, dan endapan diatome untuk laut dalam.
2.   Original Horizontality (Nicolas Steno, 1669)
Sedimen yang baru terbentuk cenderung mengikuti bentuk dasarnya dan cenderung untuk mengarah secara horizontal, kecuali cross bedding. Hal ini karena pengaruh sedimen dikontrol oleh hukum gravitasi dan hidrolika cairan.
3.  Superposisi (Nicolas Steno, 1669)
Dalam keadaan yang tidak terganggu, lapisan paling tua akan berada dibawah lapisan yang lebih muda. Hal ini secara logis dapat dijelaskan bahwa proses pengendapan mulai dari terbentuknya lapisan awal yang terletak di dasar cekungan, selanjutnya ditutup oleh lapisan yang terendapkan kemudian, yang tentu lebih muda dari ditutupinya.
4.  Cross Cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson)
Hukum ini menyatakan bahwa “Batuan yang terpotong mempunyai umur geologi yang lebih tua daripada yang memotong.” Apabila terdapat penyebaran lapisan batuan di mana salah satu dari lapisan tersebut memotong lapisan yang lain, maka satuan batuan yang memotong umurnya relatif lebih muda dari pada satuan batuan yang di potongnya.
Prinsip-prinsip Cross-Cutting Relationship :
  1. Cross-cutting Relationship Struktural, dimana suatu retakan yang memotong batuan yang lebih tua
  2. Cross-cutting Relationship Stratigrafi, terjadi jika erosi permukaan atau ketidakseragaman memotong batuan yang lebih tua, struktur geologi atau bentuk-bentuk geologi yang lain.
  3. Cross-cutting Relationship Sedimentasi, terjadi jika suatu aliran telah mengerosi endapan yang lebih tua pada suatu tempat. Sebagai contoh suatu terusan atau saluran yang terisi oleh pasir.
  4. Cross-cutting Relationship Paleontologi, terjadi jika adanya aktivitas hewan dan tumbuhan yang tumbuh. Sebagai contoh ketika jejak hewan yang terbentuk atau terendapkan pada endapan berlebih.
  5. Cross-cutting Relationship Geomorfologi, terjadi pada daerah yang berliku atau bergelombang (sungai, dan aliran di sepanjang lembah).
5.  Faunal Succesion (Abble Giraud-Soulavie, 1778)
Fosil (fauna) akan berbeda pada setiap perbedaan umur geologi, fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya.
Fosil-fosil yang dijumpai pada perlapisan batuan secara perlahan mengalami perubahan kenampakan fisiknya (akibat evolusi) dalam cara yang teratur mengikuti waktu geologi. Demikian pula suatu kelompok organisme secara perlahan digantikan oleh kelompok organisme lain. Suatu perlapisan tertentu dicirikan oleh kandungan fosil tertentu. Suatu perlapisan batuan yang mengandung fosil tertentu dapat digunakan untuk koreksi antara suatu lokasi dengan lokasi yang lain.
6.  Lateral Continuity (Nicolas Steno, 1669)
Pengendapan lapisan batuan sedimen akan menyebar secara mendatar, sampai menipis atau menghilang pada batas cekungan dimana ia diendapkan. Lapisan yang diendapakna oleh air terbentuk terus-menerus secara lateral dan hanya membaji pada tepian pengendapan pada masa cekungan itu terbentuk.
7.  Law of Inclusion
Suatu tubuh batuan yang mengandung fragmen dari batuan yang lain selalu lebih muda dari tubuh batuan yang menghasilkan fragmen tersebut. Law of Inclusion terjadi bila magma bergerak keatas menembus kerak, menelan fragmen-fragmen besar disekitarnya yang tetap sebagai inklusi asing yang tidak meleleh. Jadi jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen batuan. Dengan kata lain batuan/lapisan batuan yang mengandung fragmen inklusi lebih muda dari batuan/lapisan batuan yang menghasilkan fragmen tersebut.
8.  Komplelsitas
Kondisi tektonik yang lebih kompleks menunjukkan bahwa telah terjadi gangguan tektonik lebih dari satu kali pada daerah tersebut. Hal ini menunjukkan daerah tersebut berumur lebih tua dibandingkan dengan lapisan batuan yang berstruktur lebih sederhana.
9.  Hukum “V”
Pola penyebaran singkapan batuan dipengaruhi oleh kemiringan lapisan batuan dan topografi. Hubungan antara kemiringan lapisan batuan dan topografi daerah dirumuskan dengan Hukum “V”
10.  Sostasi
Yaitu diferensiasi berdasarkan kerapatan jenis. Massa jenis yang lebih berat berada di bagian bawah, sedangkan yang lebih ringan berada di bagian atas.
11. Strata Identified by Fossils (Smith, 1816)
Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan melihat kandungan fosilnya yang khas.
12. Facies Sedimenter (Selley, 1978)
Suatu kelompok litologi dengan ciri-ciri yang khas yang merupakan hasil dari suatu lingkungan pengendapan yang tertentu. Aspek fisik, kimia atau biologi suatu endapan dalam kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapakan pada waktu yang sama dikatakan berbeda fasies apabila kedua batuan tersebut berbeda fisik, kimia atau biologi (S.S.I.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar